Beranda

Sunday 25 January 2015

CERMAT DAN CERDAS DALAM MEMBACA LABEL PRODUK



 Tidak heran bahwa penyakit degeneratif menjadi marak dewasa ini akibat pola konsumsi yang salah. Salah satu factor yang menyebabkan pola konsumsi yang salah adalah konsumen malas membaca label gizi dalam kemasan makanan dan minuman yang dibeli. Salah satu penyebab utama munculnya diabetes dan obesitas adalah konsumsi gula yang berlebihan. Baik gula yang masuk melalui makanan, apalagi ditambah dengan minuman manis yang dikonsumsi secara berlebihan. Gula dalam sebuah minuman ditambahkan keadalah penikmat rasa manis. Kesadaran masyarakat sendiri untuk mengontrol berapa takaran gula yang dibutuhkan setiap harinya juga kurang.
Gula yang tepat dalam tubuh akan diolah menjadi energi, sementara gula yang berlebihan hanya akan menjadi lemak. Sementara industri makanan dan minuman sudah mencantumkan label kalori dan kandungan gizi adalah kesadaran konsumen sendiri untuk menentukan berapa banyak produk itu harus dikonsumsi dalam sehari.

Informasi pada label makanan sekurang-kurangnya harus mencantumkan :
1.      Logo perusahaan
2.      Nama produk
3.      Daftar nama bahan yang digunakan dalam produk
4.      Nilai Gizi
Zat gizi yang wajib dicantumkan meliputi energi total, lemak total, protein, karbohidrat total, dan natrium/sodium. Perhatikan bahwa informasi nilai gizi ditulis dalam bentuk per takaran saji, bukan per kemasan. Jadi dalam melakukan perhitungan nilai kalori misalnya untuk minuman yang mengandung buah dalam kemasan satu atau dua liter misalnya, nilai gizi yang ditampilkan menunjukkan nilai untuk satu sajian yang biasanya sekitar segelas (200 atau 250ml), bukan berat minuman sebotol tersebut.

5.      Jumlah netto berat benda yang ada di dalam kemasan
6.      No daftar di departemen terkait missal : no sertifikat hala
7.      Tanggal kadaluarsa
8.      Petunjuk penggunaan/cara mengkonsumsi
9.      Cara penyimpanan
10.  Alamat layanan konsumen dan alamat perusahaan dicantumkan dengan jelas benar

Label makanan adalah informasi identitas/jati diri dari produk yang menjadi hak milik perusahaan sebagai alat komunikasi tertulis pihak produsen dengan pihak konsumen dalam melakukan pelayanan jaminan persyaratan mutu produk dan kesehatan.
Apa yang pertama harus ditekankan saat membaca label makanan dalam kemasan? Pastikan dulu untuk keperluan apa atau untuk siapa informasi tersebut diperlukan. Misalnya:
1.     Untuk yang bertujuan menurunkan berat badan, fokus di informasi tentang kalori. Perhatikan informasi tentang karbohidrat, gula, protein, dan lemak.
2.     Untuk yang perlu memantau penyakit metabolik, fokus pada jenis gula.
3.     Untuk yang hendak mengontrol kolesterol, perhatikan informasi tentang lemak.
4.     Untuk penderita hipertensi, cek kandungan sodiumnya.

Studi Kasus
            Untuk menentukan jumlah kalori sehari bias dengan perhitungan menggunakan rumus Harris Bennedict, namun juga dapat diketahui dengan melihat tabel Angka kecukupan gizi. Misalkan dalam studi kasus ini adalah anak-anak umur 1 – 2 tahun. Kalori yang dibutuhkan dalam sehari adalah 1000 Kalori.
Dalam studi ini, anak tersebut mendapatkan biskuit MP ASI karena termasuk dalam bawah garis/pita merah sehingga diberikan 8 bungkus MP ASI untuk konsumsi 1 minggu. Jika dapat kita hitung asupan kalori dalam setiap kemasan biskuit adalah sebagai berikut :
1.     Karbohidrat atau gula mengandung 4 kkal/gr.
2.     Protein mengandung 4 kkal/gr.
3.     Lemak mengandung 9 kkal/gr.
4.     Alkohol mengandung 7 kkal/gr.
Pada Kemasan Biskuit MP ASI tertulis pada kemasan :
Takaran saji 3 potong (40 gr) / Energi total 190 kkal

Tabel 1. Jumlah Kalori Biskuit MP ASI
No
Zat Gizi
Total
Jumlah Kalori
1
Lemak
6 gram
54 Kal
2
Protein
3 gram
12 Kal
3
Karbohidrat
30 gram
120 Kal
4
Natrium/sodium
115 mcg
115 mcg

Dari data tersebut didapat total kalori untuk 3 potong biskuit adalah 186 Kalori. Jadi untuk sebungkusnya Biskuit MP ASI berisi 12 keping biskuit mengandung 744 Kalori. Sehingga sebagai makanan tambahan seharinya Biskuit MP ASI sudah dapat menyumbang asupan zat gizi yang cukup bagi anak-anak.
            Akhirnya dengan membaca label pada produk kemasan, dapat dijadikan acuan dalam mengontrol kalori di dalam tubuh sehingga menghindari penyakit yang terkait dengan kelebihan zat gizi tertentu. Ada kalimat yang mengatakan 'You Are What You Eat', maksud dalam ungkapan ini adalah kamu adalah apa yang kamu konsumsi dapat diartikan bahwa makanan yang dikonsumsi secara berlebihan akan memberi dampak pada tubuh. Maka dari itu, JADILAH KONSUMEN YANG CERDAS dan CERMAT.


Referensi :
1.    Pedoman Gizi Seimbang 2014. Kementerian Kesehatan RI.
2.    Keputusan Menteri Kesehatan RI No 224/Menkes/SK/II/2007



No comments:

Post a Comment