Semangat Pagi Blogger :)
Alhamdulillah semangat posting ngeblog di Jumat Al Mubarok. Yang aku publish ini adalah karya tulis ilmiah aku ketika studi DIII Gizi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta. Aku mengganggap KTI ini istimewa karena menurut akun perjuangan dalam menyelesaikan KTI dan penelitian ini sungguh luar biasa. Disamping itu aku berjuang bersamaan dengan Seleksi Mapres (Mahasiswa Berprestasi) 2011 Politekenik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta. Anyway, masih banyak kekurangan disana sini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun aku harapkan hadir pada karya kecil ku ini :) Semoga Allah SWT selalu menuntun kita untuk amanah dan ikhtiar dalam menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat :) Aamiin
Jika mau download, teman-teman blog silahkan klik tautan di bawah ini :
http://id.scribd.com/doc/131756249/Sandy-Koreksi-DR-REVISI-Jurnal-Poltekkes-Malang
atau bisa didownload di Jurnal BIMGI HPEQ Dikti Kemenkes RI
http://bimgi.bimkes.org/Terbitan/bimgi-volume-1-nomor-1/
FAKTOR RISIKO
ASUPAN FE, INHIBITOR KALSIUM DAN JARAK KELAHIRAN TERHADAP KEJADIAN OSTEOPOROSIS
PADA IBU HAMIL DI KLINIK
NURANI GODEAN
(Presentasi Oral Simposium
Gizi Nasional FK UGM 2011, Presentasi Poster Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi X, LIPI 2012, Poster Presentation-International Symposium on Welness,
Healthy Lifestyle and Nutrition, Universiti Sains Malaysia 2012 dan sudah
diterbitkan dalam Jurnal Berkala Ilmiah Mahasiswa Gizi Indonesia (BIMGI) HPEQ
Project, Kemendiknas RI Volume 1, 2012)
Sandy Ardiansyah1, Tri Siswati2, Elza Ismail3, Nur Dwi
Handayani4
- Jurusan Gizi Potekkes
Kemenkes Yogyakarta (sandy_ahligizi@ymail.com, 081367766648)
- Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (tiur_gizi_yogya@yahoo.com, 081227614547)
- Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
- Ahli Gizi RSUP
Dr Sardjito Yogyakarta
Latar Belakang : Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan tertinggi
jumlah penderita osteoporosis ke-3 yakni 23,5%. Osteoporosis bisa terjadi ketika seorang
perempuan sedang hamil atau menyusui. Wanita yang sedang hamil harus mempunyai
asupan Fe, kalsium yang lebih bagi perkembangan janin. Salah satu faktor yang
menghalangi (inhibitor) penyerapan kalsium adalah adanya zat organik yang dapat
bersenyawa dengan kalsium membentuk garam yang tidak larut, antara lain
konsumsi asam oksalat, natrium dan serat. Jarak kelahiran yang pendek juga
dapat mempengaruhi risiko osteoporosis, kerena ibu belum mempunyai waktu yang
cukup untuk mengembalikan kesehatan setelah persalinan sebelumnya.
Tujuan : Mengetahui
faktor risiko asupan Fe, inhibitor kalsium dan jarak kelahiran terhadap
kejadian osteoporosis pada ibu hamil
Metode : Penelitian observasional dengan
rancangan case-control. Penelitian
dilakukan di Klinik Nurani Godean tahun 2011. Sebanyak 90 ibu
hamil terdiri dari 30 osteoporosis dan 60 non osteoporosis diteliti sebagai
sampel. Data yang diteliti meliputi asupan Fe, inhibitor kalsium, jarak
kelahiran, dan kepadatan tulang. Data asupan zat gizi dikumpulkan dengan metode
FFQ Semikuantitatif dan di analisis dengan nutrisurvey dan CD Menu. Sedangkan
kepadatan tulang diukur dengan Quantitative Ultrasound Bone Densitometry. Analisis statistik yang digunakan untuk mencari faktor
risiko atau Odds ratio dari masing-masing variabel.
Hasil : Sebagian besar ibu hamil
osteoporosis terjadi pada trimester ke III (60%), mempunyai asupan Fe berisiko (93,3%), asupan asam
oksalat berisiko (53,3%),
asupan natrium yang berisko (56,7%), asupan serat berisiko (56,7%) dan jarak
kelahiran berisiko (3,3%). Sedangkan, sebagian besar ibu
hamil non osteoporosis terjadi pada trimester II (35%) dan III (33,3%),
mempunyai asupan Fe berisiko (91,7%), asupan asam oksalat berisiko (30%),
asupan natrium berisiko (45%), asupan serat berisiko (48,3%) dan jarak
kelahiran berisiko (1,7%).
Kesimpulan :
Hasil penelitian ini adalah Ibu hamil dengan asupan Fe
yang kurang mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar 1,27 kali
dibandingkan asupan Fe yang cukup ; Ibu hamil dengan asupan asam oksalat yang
lebih mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar 2,66 kali
dibandingkan asupan asam oksalat yang
cukup ; Ibu hamil dengan asupan natrium yang lebih mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar 1,59 kali
dibandingkan asupan natrium yang cukup ; Ibu hamil dengan asupan serat yang
lebih mempunyai risiko untuk menderita osteoporosis sebesar 1,39 kali
dibandingkan asupan serat yang cukup ; Ibu hamil dengan jarak kelahiran yang
dekat mempunyai risiko untuk menderita
osteoporosis sebesar 2,03 kali dibandingkan jarak kelahiran yang cukup.
Saran :
Banyak
faktor yang berhubungan dengan faktor risiko kejadian osteoporosis pada ibu
hamil. Faktor tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain, sehingga
saran yang dapat peneliti berikan adalah :
1.
Meningkatkan
asupan Fe dari yang berasal dari makanan disamping ada penambahan suplemen.
2.
Agar tidak
terjadi interaksi penghambat pada inhibitor kalsium (asam oksalat, natrium dan
serat) maka disarankan untuk mengimbangi dengan konsumsi sumber pangan yang
beraneka ragam.
3.
Memperhatikan
pengaturan waktu jarak kelahiran anak untuk mempersiapkan kesehatan ibu dalam
hal mengembalikan asupan kalsium dan Fe setelah proses persalianan.
Kata Kunci : Asupan Fe, Inhibitor Kalsium, Jarak Kelahiran, dan Osteoporosis.