Beranda

Saturday 17 January 2015

BANYAK Sayuran dan CUKUP Buah-buahan



          Hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan pada kelompok usia di atas 10 tahun masih rendah, yaitu masing-masing sebesar 36,7% dan 37,9%. Meskipun kita ketahui bahwa sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral serta banyak mengandung serat yang dibutuhkan tubuh.  
 Salah satunya bahwa peranan vitamin dan mineral sangat berhubungan adalah mengenai penyerapan Fe atau zat besi akan menurun bila konsumsi vitamin C rendah.  Konsumsi vitamin C diperlukan untuk membantu penyerapan Fe disamping fungsinya sebagai imunitas (kekebalan). Konsumsi buah-buahan akan mempengaruhi intake vitamin C yang diserap di dalam tubuh. Menurut Kartono dan Soekatri (2004), buah-buahan adalah penyumbang konsumsi vitamin C terbesar dan apabila konsumsi vitamin C rendah akan menyebabkan penuruhan dalam penyerapan Fe.
 Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g per orang per hari yang terdiri dari 250 g sayur dan 150 g buah.

TIPS KONSUMSI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN
            Konsumsi sayuran tidak mempunyai jenis olahan yang banyak. Biasanya sayuran diolah dalam bentuk tumisan, sayur bening dan jenis op atau masakan yang berkuah lainnya. Namun untuk buah-buahan memiliki bentuk olahan lainnya, diantaranya sebagai berikut :
1.    Dodol
Dodol adalah makanan berupa gel yang terbuat dari campuran bahan beras pati, gula dan bahan pengisi lainnya seperti buah-buahan. Dodol atau dikenal dengan nama  jenang tergolong makanan semi basah dengan kadar gula tinggi sehingga dapat disimpan agak lama (1-3 bulan). 
Gambar 1. Dodol

 2.     Manisan
Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan buah dalam madu.Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lainnya.
   
Gambar 2. Manisan Mangga dan Salak


3.    Keripik
Keripik adalah irisan buah atau umbi yang digoreng sampai kering dan garing. Keripik mempunyai kadar air rendah sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama. 
                                                             Gambar 3. Keripik Buah


4.    Minuman Sari Buah 
Sari buah merupakan cairan jernih atau agak jernih, tidak difermentasi, diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar. Pembuatan sari buah terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan simpan serta daya guna buah-buahan. Pada dasarnya sari buah dibuat dengan cara penghancuran daging buah dan kemudian ditekan. Gula ditambahkan untuk mendapatkan rasa manis. Untuk memperpanjang daya simpan, ditambahkan bahan pengawet.  Selanjutnya cairan disaring, dibotolkan, kemudian di pasteurisasi agar tahan lama. Pemurnian sari buah bertujuan untuk menghilangkan sisa serat-serat dari buah dengan cara penyaringan, pengendapan atau sentrifugasi dengan kecepatan tinggi yang dapat memisahkan sari buahdari serat-serat berdasarkan perbedaan kerapatannya. 
                                                            Gambar 4. Sari Buah Apel

5.    Selai 
Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Selai tidak dimakan begitu saja,melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar atau sebagai isi roti.

MANFAAT MAKAN SAYUR DAN BUAH
Terkadang kita sering malas mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, kita lebih sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan instan. Makanan seperti itu justru memperburuk tubuh kita dan sering dikenal dengan penyakit “silent killer”. Berikut merupakan manfaat sayur dan buah
1.    Terhindar dari berbagai macam penyakit, seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes dan gangguan pencernaan. Badan Penelitian Penyakit Kanker Dunia memperkirakan resiko terkena semua jenis kanker dapat berkurang sampai dengan 20% dengan makan sampai 5 porsi atau lebih buah dan sayur. Studi juga menunjukkan makanan berserat tinggi membantu kita terhindar dari penyakit diabetes dan kanker usus besar.
2.  Menurunkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Menurunnya IMT secara langsung akan menyusutnya bobot tubuh. Salah satunya dengan memperbanyak konsumsi sayuran danbuah-buahan. Hal ini dikarenakan buah dan sayur mempunyai kandungan kalori yang cukup rendah. Buah dan sayur adalah makanan bebas lemak, kalaupun mengandung lemak adalah lemak yang baik untuk kesehatan kita.
3.  Berat badan terkontrol. Kandungan serat yang tinggi dari 5 porsi buah dan sayuran menyebabkan kita merasa kenyang sehingga kita tidak makan snack berkalori tinggi dan berat badan kita pun terkontrol.
4.   BAB (buang air besat) menjadi lancar. Tingginya serat sayur dan buah menyebabkan proses metabolisme bekerja dengan lancar. Proses buang air besar menjadi mudah. Kotoran yang keluar tidak keras dan tubuh kita pun sehat. Kita terhindar dari penyakit wasir; atau bagi yang telah mempunyai masalah dengan wasir, dapat terhindar dari kondisi yang lebih parah (membesar atau berdarah).
5.  Tubuh menjadi lebih segar dan sehat. Banyaknya kandungan vitamin dan mineral dalam buah dan sayur membuat tubuh. kita segar dan sehat sehingga terhindar dari terserang infeksi virus seperti influenza atau serangan bakteri lainnya. Buah sangat diperlukan untuk masa pemulihan setelah menderita sakit.

 Referensi : 
1. Pedoman Gizi Seimbang 2014. Kementerian Kesehatan RI.
2. Kartono, D dan Moesijanti Soekatri. 2004. Angka Kecukupan Mineral : Besi, Yodium, Seng, Mangan, Selenium dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta
3. Sutrisno, K. 2009. Teknologi Pengolahan Sayuran dan Buah-buahan. eBookPangan.com

No comments:

Post a Comment