Tidak heran bahwa penyakit degeneratif menjadi marak
dewasa ini akibat pola konsumsi yang salah. Salah satu factor yang menyebabkan
pola konsumsi yang salah adalah konsumen malas membaca label
gizi dalam kemasan makanan dan minuman
yang dibeli. Salah
satu penyebab utama munculnya diabetes dan obesitas adalah
konsumsi gula yang berlebihan. Baik gula yang masuk melalui makanan, apalagi
ditambah dengan minuman manis yang dikonsumsi secara berlebihan. Gula dalam sebuah
minuman ditambahkan keadalah penikmat rasa manis. Kesadaran masyarakat sendiri
untuk mengontrol berapa takaran gula yang dibutuhkan
setiap harinya juga kurang.
Gula
yang tepat dalam tubuh akan diolah menjadi energi, sementara gula yang
berlebihan hanya akan menjadi lemak. Sementara
industri makanan dan minuman sudah mencantumkan label kalori dan kandungan gizi
adalah kesadaran konsumen sendiri untuk menentukan berapa banyak produk itu
harus dikonsumsi dalam sehari.
Informasi pada label makanan sekurang-kurangnya
harus mencantumkan :
1.
Logo
perusahaan
2.
Nama
produk
3.
Daftar
nama bahan yang digunakan dalam produk
4.
Nilai
Gizi
Zat gizi yang
wajib dicantumkan meliputi energi total, lemak total, protein, karbohidrat
total, dan natrium/sodium. Perhatikan bahwa informasi
nilai gizi ditulis dalam bentuk per takaran saji, bukan per kemasan. Jadi dalam melakukan perhitungan nilai
kalori misalnya untuk minuman yang mengandung buah dalam kemasan satu atau dua
liter misalnya, nilai gizi yang ditampilkan menunjukkan nilai untuk satu sajian
yang biasanya sekitar segelas (200 atau 250ml), bukan berat minuman sebotol
tersebut.
5.
Jumlah
netto berat benda yang ada di dalam kemasan
6.
No
daftar di departemen terkait missal : no sertifikat hala
7.
Tanggal
kadaluarsa
8.
Petunjuk
penggunaan/cara mengkonsumsi
9.
Cara
penyimpanan
10. Alamat layanan konsumen dan alamat
perusahaan dicantumkan dengan jelas benar
Label makanan
adalah informasi identitas/jati diri dari produk yang menjadi hak milik
perusahaan sebagai alat komunikasi tertulis pihak produsen dengan pihak
konsumen dalam melakukan pelayanan jaminan persyaratan mutu produk dan
kesehatan.
Apa yang
pertama harus ditekankan saat membaca label makanan dalam kemasan? Pastikan
dulu untuk keperluan apa atau untuk siapa informasi tersebut diperlukan.
Misalnya:
1. Untuk yang bertujuan menurunkan berat
badan, fokus di informasi tentang kalori. Perhatikan informasi tentang
karbohidrat, gula, protein, dan lemak.
2. Untuk yang perlu memantau penyakit
metabolik, fokus pada jenis gula.
3. Untuk yang hendak mengontrol
kolesterol, perhatikan informasi tentang lemak.
4. Untuk penderita hipertensi, cek
kandungan sodiumnya.
Studi Kasus
Untuk
menentukan jumlah kalori sehari bias dengan perhitungan menggunakan rumus
Harris Bennedict, namun juga dapat diketahui dengan melihat tabel Angka
kecukupan gizi. Misalkan dalam studi kasus ini adalah anak-anak umur 1 – 2
tahun. Kalori yang dibutuhkan dalam sehari adalah 1000 Kalori.
Dalam studi ini, anak tersebut
mendapatkan biskuit MP ASI karena termasuk dalam bawah garis/pita merah sehingga
diberikan 8 bungkus MP ASI untuk konsumsi 1 minggu. Jika dapat kita hitung
asupan kalori dalam setiap kemasan biskuit adalah sebagai berikut :
1. Karbohidrat atau gula mengandung 4
kkal/gr.
2. Protein
mengandung 4 kkal/gr.
3. Lemak
mengandung 9 kkal/gr.
4. Alkohol
mengandung 7 kkal/gr.
Pada Kemasan Biskuit MP ASI tertulis
pada kemasan :
Takaran saji 3 potong (40 gr) / Energi
total 190 kkal
Tabel 1.
Jumlah Kalori Biskuit MP ASI
No
|
Zat
Gizi
|
Total
|
Jumlah
Kalori
|
1
|
Lemak
|
6
gram
|
54
Kal
|
2
|
Protein
|
3
gram
|
12
Kal
|
3
|
Karbohidrat
|
30
gram
|
120
Kal
|
4
|
Natrium/sodium
|
115
mcg
|
115
mcg
|
Dari data
tersebut didapat total kalori untuk 3 potong biskuit adalah 186 Kalori. Jadi
untuk sebungkusnya Biskuit MP ASI berisi 12 keping biskuit mengandung 744 Kalori.
Sehingga sebagai makanan tambahan seharinya Biskuit MP ASI sudah dapat
menyumbang asupan zat gizi yang cukup bagi anak-anak.
Akhirnya dengan membaca label pada
produk kemasan, dapat dijadikan acuan dalam mengontrol kalori di dalam tubuh
sehingga menghindari penyakit yang terkait dengan kelebihan zat gizi tertentu. Ada kalimat yang mengatakan
'You Are What You Eat', maksud dalam
ungkapan ini adalah kamu
adalah apa yang kamu konsumsi dapat diartikan bahwa makanan yang dikonsumsi
secara berlebihan akan memberi dampak pada tubuh. Maka dari itu, JADILAH KONSUMEN YANG CERDAS dan
CERMAT.
Referensi :
1. Pedoman Gizi Seimbang 2014.
Kementerian Kesehatan RI.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No
224/Menkes/SK/II/2007
No comments:
Post a Comment