Pesan 1 dalam Gizi Seimbang adalah kita harus mensyukuri dan
menikmati aneka ragam makanan. Salah satu cara yang dapat dijadikan
implementasi dari pesan ini adalah kegiatan MEMASAK. Karena banyak hal yang akan
didapat dengan cara memasak. Sebenarnya koki hebat yang ada didunia ini adalah
IBU. Oleh karena itu perlu pendidikan gizi yang baik untuk calon ibu sehingga
dapat memberikan yang terbaik bagi sang buah hati pada masa emas. Salah satu
manfaat dari memasak sendiri dalam keluarga adalah dapat mengatur pola konsumsi sehari-hari agar mengonsumsi makanan yang
bervariasi dan beranekaragam, selain itu dapat ditentukan jumlah porsi makanan
itu sendiri yaitu dengan anjuran mengonsumsi lima kelompok jenis pangan
setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah
makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih
dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk,
sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.
Di samping itu dengan memasak
sendiri, pemahaman mengenai teknik dalam memasak dapat diatur sendiri dan yang
cukup penting mengenai anggaran belanja juga dapat diatur dan dapat diminimalisir jumlah
anggaran belanja menjadi lebih hemat. Makanan yang sehat dan bergizi bukanlah
makanan mahal tetapi makanan yang bervariasi dan aneka ragam yang diolah dengan
tangan sendiri.
Setelah melalui proses memasak maka
akan timbul rasa syukur dan lebih menghargai makanan karena Tuhan Yang Maha Kuasa
sudah memberikan sumber daya pangan yang beranekaragam yang dapat diolah
menjadi masakan yang bergizi, beragam dan berimbang. Rasa syukur terhadap
makanan dapat menjadi edukasi yang penting dimulai dari tingkat paling kecil
yaitu rumah tangga atau keluarga. Melalui keluarga inilah dapat dijadikan sebagai
ujung tombak pelajaran untuk anak-anak sehingga akan berdampak pada tumbuh
kembang dan masa depan anak kelak. Rasa syukur dan menikmati aneka ragam
makanan yang disajikan dapat berupa acara makan bersama dengan keluara dengan
tidak lupa didahulukan berdoa bersama atas karunia yang telah diberikan melalui
makanan, mencuci tangan dan akhirnya menikmati makanan sang koki terhebat yaitu
masakan IBU dan diakhiri dengan konsumsi air putih yang cukup. Lebih lanjut, dalam mengkonsumsi
makanan hendaknya dipahami tata cara makan yang baik karena ini merupakan salah
satu bentuk menikmati makanan yaitu makan yang tidak tergesa-gesa, makanan
dapat dikunyah sehingga makanan tersebut dapat dengan baik dicerna dan diserap
oleh tubuh. Pentingnya mensyukuri
dan menikmati makanan hasil olahan sendiri sesuai dengan visualiasi piring
makanku seperti disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Visualisasi Piring Makanku
Gambar 2. Visualisasi Piring Makanku
Penelitian dari Monash University, National Defense Medical
Centre di Taiwan dan National Health Research Institutes di Taiwan berusaha
mencari efek memakan makanan rumahan bagi kesehatan. Hasilnya menemukan bahwa
orang yang makan makanan rumah minimal 5 kali seminggu memiliki kemungkinan 47%
lebih besar dapat berumur panjang. Karena banyak keuntungan yang dapat
diperoleh dengan kegiatan memasak sendiri untuk keluarga terutama adalah rasa
syukur dan lezatnya menikmati aneka ragam makanan yang diolah sendiri.
“Wujudkan Bangsa yang
Sehat dan Berprestasi diawali dengan Masakan Keluarga”
Referensi :
1. Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA : Jakarta.
2. Kurniasih, Dedeh, dkk Editor Prof Soekirman. 2010.
Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. PT. Gramedia : Jakarta.
he-eh. dengan memasak, maka aneka ragam pangan tercampur. lalu setelahnya, ada kegiatan menikmati masakan dengan terlebih dahulu berdoa, yakni kegiatan bersyukur kepada Allah ^^
ReplyDeleteIya benar sekali Mb Artha, bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat makanan yang kita konsumsi setiap hari :)
ReplyDeletememasak menambah cita rasa dalam hidup kakak
ReplyDelete